DEWASA

Mungkin gua gabisa ngawalin sebuah cerita, tapi inilah sekilas cerita tentang pengalaman gua menjalani kehidupan. Disini gua bukan seorang dokter yang mengobati rasa sakit atau Psikolog yang selalu bisa memberikan solusi, gua juga bukan seorang motivator yang selalu ngasih motivasi pada orang-orang yang udah menyerah atau bahkan dukun yang bisa ngasih segala solusi dan jalan keluar segala masalah kalian hehe … Gua cuman gua yang hanya sekedar bercerita dan sharing tentang gimana cara gua bisa survive mengatasi masalah dalam kehidupan. Jelas setiap orang pasti punya masalah masing-masing. Tapi yang terpenting Tuhan menciptakan makhluk hidup sesuai dengan porsinya, tentu Tuhan tau dan tidak akan memberikan kita cobaan diluar kemampuan diri kita.



Menjadi DEWASA … !!

Gua adalah seorang remaja yang bisa dibilang sedang mengalami masa transformasi menjadi dewasa, tetapi jujur dalam diri gua seakan ada gejolak kebimbangan yang mendalam tentang arti menjadi seseorang dewasa, dalam artian gua masih bingung kapan saatnya kita harus menjadi dewasa dan sampai kapan harus menikmati hidup dengan bersifat kekanak kanakan. Disini gua memposisikan gua sebagai seorang anak laki-laki berusia 25 tahun yang masih berstatus lajang dan masih hidup berdampingan dengan orang tua. Gua punya dua orang adik perempuan, yang satu agak sedikit tomboy yang sedang menjalani masa-masa indahnya menjadi seorang mahasiswi dan si bungsu yang menjadi kesayangan di keluarga masih duduk di kelas 1 SD. Mungkin beberapa dari kalian merasakan hal yang sama dengan apa yang gua rasakan sekarang, menjadi seorang kakak dan satu-satunya jagoan andalan keluarga.

           Mengalah sudah menjadi salah satu kebiasaan dalam hidup gua dan jadi contoh dalam segala hal tingkah laku dan tutur kata pun juga sudah jadi kewajiban gua sebagai seorang kakak laki-laki. Gua bersyukur karena sampai saat ini gua sudah menganggap diri gua berhasil melakukan itu semua. Disisi lain gua udah sedikit meringankan beban kedua orang tua gua, karena pekerjaan dan profesi tetap yang gua jalani sekarang. Yang paling utama gua bisa bikin saudara-saudara gua bahagia akan kehadiran gua sebagai seorang kakak terutama untuk si Bungsu.

           Balik lagi ke topik awal yaitu menjadi seorang yang dewasa. Dewasa bukan berarti gua puas akan hal yang udah gua lakuin, tapi menurut gua dewasa itu cara dan pola pikir seseorang untuk menyikapi posisi, tugas dan tanggung jawabnya sekarang. Dan kebanyakan hal itu akan dirasakan ketika seseorang dalam keadaan terpojok atau gagal dalam suatu hal, lalu berkaca dan bertanya pada diri sendiri, “Siapa sih gua?”, “Gua mah bisa apa?”, “Gua kan cuma ….”. Disini kalian akan sadar akan posisi kalian dan akan memaksa otak untuk berfikir apa yang harus dilakukan untuk menyikapi hal atau masalah tersebut. Disinilah orang akan mengalami masa-masa transformasi menjadi seorang dewasa.

           Memang kenyataannya hidup tidak ada yang mulus dan selalu berjalan sesuai rencana, bukan berarti semuanya tentang kegagalan atau insecure kepada diri sendiri. Tapi kenapa harus menunggu hal itu terjadi baru kita sadar dan berfikir?. Sifat seseorang mungkin tidak akan bisa dirubah oleh siapapun, tetapi bisa dipengaruhi. Kita akan berubah oleh karena adanya kesadaran kita sendiri, kesadaran dalam diri sendiri yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku kita dalam menyikapi sesuatu hal. Dimulai dari hal kecil yaitu merubah pola pikir dengan cara berkaca pada diri kita sendiri. Gua kasi satu contoh, apabila kalian melakukan kesalahan kepada orang lain dan kalian belum sadar akan kesalahan kalian, mulailah bertanya pada diri kalian sendiri. Yang mungkin awalanya dari “Kenape sih kalian?”, “Salah apa gua sama kalian?”, “Kenapa sih kalian sekarang jadi kaya gini?”. Cobalah memulai untuk bertanya pada diri kalian “Gua punya salah apa ya?”, “Apa ya yang udah gua lakuin?”, “Gua harus gimana ya biar ga kaya gini?”. Tanpa disadari tingkat egois dalam diri kalian akan berkurang dan lebih akan berkaca akan diri sendiri daripada menilai orang lain.

           Mungkin ini awal dari perubahan yang akan dialami, pada awalnya mungkin jalur dari saraf pendengaran kalian diproses diotak dan langsung dikeluarkan di mulut, sekarang akan diproses di hati terlebih dahulu untuk dikembalikan ke otak dan dikeluarkan lewat mulut. Gampangnya kita akan berfikir dan merasakan apa yang kita dengar, lalu memilah apa yang akan kita keluarkan lewat omongan dengan memperhatikan perasaan dan tidak sampai menyakiti orang lain. Dan semakin dengan berjalannya waktu, kalian akan belajar menempatkan diri dalam segala situasi dan kondisi. Contoh jika kalian seorang pegawai, kalian akan berbicara dan bertingkah laku sebagai pegawai yang tidak akan menyakiti costumer atau klien kalian sehingga tidak mengecewakan pimpinan kalian. Jika kalian seorang pimpinan, kalian akan berbicara dan bertingkah laku selayaknya seorang pemimpin yang memberi contoh dan suri tauladan bagi anggotanya.

Dari sini kalian akan lebih mudah mengontrol dan mengendalikan diri kalian tanpa harus menyakiti orang lain dan sebaliknya orang lain pun tidak akan memandang remeh kalian. Disinilah masa transformasi kalian akan berhasil dan akan mulai mengerti dan paham akan artinya menjadi Dewasa.

#Lelah rasanya menjadi seorang yang dewasa, harus selalu mengerti, memposisikan diri dan memikirkan orang lain. Next story gua akan bercerita tentang gimana cara gua mengatasi rasa lelah dan kebosanan gua alami menjadi seorang yang dewasa.

 

 

  

Comments